Assalamu'alaikum sobat Foris semua,
jumpa lagi di web yang membahas semua tentang islam all-forislam.blogspot.com. Kali ini kita bakalan membahas tentang
"Sabar, Bukan Tawaran !!". Nah, penasaran bagaimana penjelasannya ? langsung aja kita
bahas lebih lanjut.
Hidup kita pada hakekatnya
adalah ujian. Melalu ujian kehidupan, nilai amal dan tingkat keimanan kita akan
bisa kita ketahui. Ujian kehidupan selalu memiliki dua bentuk; kenikmatan dan
kesengsaraan. Ada kekayaan dan kemiskinan. Ada kesehatan dan penyakit. Ada
kesempurnaan fisik dan ada kecacatan fisik. Ada kelapangan dan ada kesempitan.
Ada jalan mendaki dan ada jalan menurun. Dalam semua keadaan tersebut, kita
sedang diuji.
Bagaimana cara yang benar
untuk mengukur tingkat kesabaran dan kesyukuran kita? Tentang hal ini, sahabat
Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya telah mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
خَصْلَتَانِ مَنْ كَانَتَا
فِيهِ كَتَبَهُ اللَّهُ شَاكِرًا صَابِرًا، وَمَنْ لَمْ تَكُونَا فِيهِ لَمْ
يَكْتُبْهُ اللَّهُ شَاكِرًا وَلَا صَابِرًا، مَنْ نَظَرَ فِي دِينِهِ إِلَى مَنْ
هُوَ فَوْقَهُ فَاقْتَدَى بِهِ، وَنَظَرَ فِي دُنْيَاهُ إِلَى مَنْ هُوَ دُونَهُ
فَحَمِدَ اللَّهَ عَلَى مَا فَضَّلَهُ بِهِ عَلَيْهِ كَتَبَهُ اللَّهُ شَاكِرًا
وَصَابِرًا، وَمَنْ نَظَرَ فِي دِينِهِ إِلَى مَنْ هُوَ دُونَهُ، وَنَظَرَ فِي
دُنْيَاهُ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَهُ فَأَسِفَ عَلَى مَا فَاتَهُ مِنْهُ لَمْ
يَكْتُبْهُ اللَّهُ شَاكِرًا وَلَا صَابِرًا
“Ada dua sifat yang jika
terdapat pada diri seorang hamba, niscaya Allah mencatat hamba tersebut sebagai
seorang hamba yang bersyukur dan bersabar. Dan barangsiapa pada dirinya tidak
terdapat dua sifat tersebut, maka Allah tidak mencatatnya sebagai hamba yang
bersyukur dan tidak pula hamba yang bersabar.
Di dalam
Al-Qur’an banyak sekali firman-firman Allah yang menyebutkan tentang keutamaan
sikap sabar, dalam buku yang amat ringkas ini, tidak mungkin bagi kami untuk
menyebutkan semua ayat yang menyebutkan keutamaan sikap sabar, namun demikian
kami akan memaparkan sebagian ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebutkan keutamaan
sikap sabar, antara lain:
·
Allah
Subhaanahu Wata'aala mengkaitkan keberuntungan dengan sikap sabar dalam
firman-Nya:
يا أيها الذين آمنوا اصبروا وصابروا ورابطوا
واتقوا الله لعلكم تفلحون
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)
dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).
·
Allah
melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang bersabar dengan gandaan yang lebih
besar daripada orang-orang selain mereka.
أولئك يؤتون أجرهم مرتين بما صبروا
“Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan
kesabaran mereka.” (Al-Qashash: 54)
dan Allah berfirman:
إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (Az-Zumar: 10).
·
Allah
Subhaanahu Wata'aala mengkaitkan kepemimpinan dalam agama dengan sikap sabar di
samping dengan keyakinan (keimanan).
وجعلنا منهم أئمة يهدون بأمرنا لما صبروا وكانوا
بآياتنا يوقنون
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka
sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (As-Sajdah: 24).
·
Kemenangan
akan diraih oleh orang-orang yang bersabar dimana Allah turut serta bersama
mereka:
إن الله مع الصابرين
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.” (Al-Baqarah: 153).
·
Allah
akan memberi tiga macam kebaikan ini yang tidak akan didapat sekaligus oleh
orang yang tidak sabar, sebagaimana firman Allah:
أولئك عليهم صلوات من ربهم ورحمة وأولئك هم
المهتدون
“Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (Al-Baqarah: 157).
·
Allah
Subhaanahu Wata'aala telah menjadikan sikap sabar sebagai pertolongan dan
persiapan, untuk itu Allah memerintahkan manusia untuk menjadikan sabar sebagai
penolong, maka Allah berfirman:
واستعينوا بالصبر والصلاة
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu.” (Al-Baqarah:
45).
·
Allah
Subhaanahu Wata'aala telah mengkaitkan kemenangan dengan bersabar dan bertaqwa,
maka Allah berfirman:
بلى إن تصبروا وتتقوا ويأتوكم من فورهم هذا
يمددكم ربكم بخمسة آلاف من الملائكة مسومين
“Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa
dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah
menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” (Ali Imran: 125).
·
Allah
Subhaanahu Wata'aala telah menjadikan sabar dan taqwa sebagai benteng yang
kokoh untuk melindungi diri dari tipu daya dan makar musuh serta kejahatan
lainnya, tidak ada perlindungan yang lebih kokoh dari pada kedua sikap itu.
وإن تصبروا وتتقوا لا يضركم كيدهم شيئا
“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu
daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.” (Ali Imran: 120).
·
Sesungguhnya
para malaikat akan mengucapkan salam sejahtera kepada orang-orang beriman kelak
di Surga karena kesabaran mereka, sebagaimana firman Allah:
جنات عدن يدخلونها ومن صلح من آبائهم وأزواجهم
وذرياتهم والملائكة يدخلون عليهم من كل باب (23) سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى
الدار
“Sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum
bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Ar-Ra’d: 23-24).
·
Ampunan
dan pahala yang amat besar akan didapat oleh seorang hamba dengan sikap sabar
dan perbuatan baik, maka Allah berfirman:
إلا الذين صبروا وعملوا الصالحات أولئك لهم مغفرة
وأجر كبير
“Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap
bencana), dan mengerjakan amal-amal shalih; mereka itu beroleh ampunan dan
pahala yang besar.” (Huud:
11).
·
Sabar
dalam menghadapi musibah telah Allah jadikan sebagai bagian dari hal-hal yang
diutamakan, Allah berfirman:
ولمن صبر وغفر إن ذلك لمن عزم الأمور
“Tetapi orang yang bersabar dan mema’afkan
sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syura: 43)
·
Allah
telah menjadikan cinta-Nya untuk orang-orang yang sabar.
والله يحب الصابرين
“Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali-Imran: 146)
·
Sesungguhnya
Allah Subhaanahu Wata'aala telah berfirman tentang sifat-sifat yang baik dan
bahwa sifat-sifat yang baik itu tidak akan didapat kecuali oleh orang-orang
yang sabar, sebagaimana firman-Nya:
وما يلقاها إلا الذين صبروا وما يلقاها إلا ذو حظ
عظيم
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan
melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan
kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (Fushshilat: 35).
·
Sesungguhnya
Allah Subhaanahu Wata'aala telah mengkhabarkan bahwa yang bisa mengambil
manfaat dari tanda-tanda kebesaran Allah adalah orang-orang yang bersabar dan
bersyukur, sebagaimana firman Allah:
إن في ذلك لآيات لكل صبار شكور
“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.”(Ibrahim: 5, Luqman: 31, Saba: 19, dan
Asy-Syura: 31).
Berkata Ibnul Qayyim: “Firman Allah yang
tersebut di empat tempat ini merupakan bukti yang menunjukkan bahwa tanda-tanda
kebesaran Allah hanya bisa diambil manfaatnya oleh mereka yang bersabar dan
bersyukur.” [Uddah Ash-Shabirin hal. 75.]
·
Sesungguhnya
Allah Subhaanahu Wata'aala telah memberikan pujian dan sanjungan yang amat
mendalam kepada Nabi Ayyub karena sikap sabar yang melekat pada dirinya.
إنا وجدناه صابرا نعم العبد إنه أواب
“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang
yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at (kepada
Rabbnya).”(Shad: 44).
·
Sesungguhnya
Allah Subhaanahu Wata'aala telah menetapkan kerugian yang sebenar-benarnya
kerugian bagi setiap orang yang tidak melakukan perbuatan baik, tidak beriman
dan tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang saling menasehati dalam
melakukan kebenaran dan kesabaran.
والعصر (1) إن الإنسان لفي خسر (2) إلا الذين
آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat
menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Al-Ashr: 1-3).
Berkata Imam Asy-Syafi’i: “Seandainya tiap-tiap
manusia bertafakkur tentang firman Allah ini maka firman ini akan mencukupi
mereka”, “demikian itu karena kesempurnaan seorang hamba terletak pada
kesempurnaan dua kekuatannya, yaitu; kekuatan dalam berbuat dan kekuatan dalam
berilmu, yakni; iman dan amal shalih. Dan sebagaimana manusia butuh untuk
menyempurnakan dirinya, ia pun butuh untuk menyempurnakan orang lain, yaitu
saling menasehati dalam hal kebenaran, dan landasan untuk melakukan hal itu
tidak lain adalah kesabaran. [Uddah Ash-Shabirin hal. 75.]
·
Sesungguhnya
Allah Subhaanahu Wata'aala telah memberikan ciri untuk mengenali manusia dari
golongan kanan yang akan masuk Surga, yaitu bahwa mereka adalah golongan
orang-orang yang bersabar dan berkasih sayang. Kedua sifat ini melekat pada
pribadi-pribadi golongan kanan dan mereka menganjurkan orang-orang lain untuk
melakukan kedua sifat tersebut, maka Allah Subhaanahu Wata'aala berfirman:
ثم كان من الذين آمنوا وتواصوا بالصبر وتواصوا
بالمرحمة (17) أولئك أصحاب الميمنة
“Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang
beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih
sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah
golongan kanan.” (Al-Balad:
17-18).
·
Sesungguhnya
Allah Subhaanahu Wata'aala telah menyandingkan sikap sabar dengan
pondasi-pondasi iman, rukun-rukun Islam, serta nilai-nilai Islam yang amat
tinggi, maka Allah menyandingkan sikap sabar dengan shalat:
واستعينوا بالصبر والصلاة
“Dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu.” (Al-Baqarah:
45).
Menyandingkan sikap sabar dengan perbuatan baik
secara universal:
إلا الذين صبروا وعملوا الصالحات
“Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap
bencana), dan mengerjakan amal-amal shaleh” (Huud: 11).
Menyandingkan sikap sabar dengan taqwa:
إنه من يتق ويصبر
“Sesungguhnya barangsiapa yang bertaqwa dan
bersabar” (Yusuf: 90).
Menyandingkan sikap sabar dengan bersyukur:
إن في ذلك لآيات لكل صبار شكور
“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.”(Ibrahim: 5).
Sampai disini ulasan
tentang “Sabar, Bukan Tawaran” dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa mengingat banyaknya hadis serta
surat yang menyuarakan kita untuk berlaku sabar serta bagaimana keuntungan yang
akan kita dapatkan. Kita sebagai manusia yang beriman, sabar bukan lah tawaran
melaikan sebuah kebutuhan. Karena dimana kita hidup disitu akan ada cobaan
untuk membantu kita menjadi pribadi yang lebih berguna dan bermanfaat. Semoga
dengan artikel sederhana ini bsia membuat kita menjadi hamba Allah yang lebih
baik dari sebelumnya. Sekian sahabat forsa jumpa lagi artikel
berikutnya.