Assalamu'alaikum sobat Foris semua,
jumpa lagi di web yang membahas semua tentang islam all-forislam.blogspot.com. Kali ini kita bakalan membahas tentang
"Sholat Dhuha ? Ajaib !!". Nah, penasaran bagaimana penjelasannya ? langsung aja kita
bahas lebih lanjut.
Sebelumnya Sholat tahajud
adalah sholat
sunnat yang dikerjakan ketika waktu dhuha. Waktu
dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kirang lebih 7 hasta sejak
terbitnya hingga waktu dhuhur. Jumlah rakaat sholat dhuha minmal 2 rakaat dan
maksimal 12 rakaat yang dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.
Dalam sholat dhuha memiliki keutamaan yang
berberda – beda sesuai dengan jumlah rakaat yang dilakukan. Keutamaan shalat
dhuha, orang yang melakukan dua rakaat tercatat sebagai orang yang tidak lalai,
orang yang melakukan empat rakaat sebagai ahli ibadah dan gemar melakukan
hal-hal kebaikan, orang yang melakukan enam rakaat akan terjaga dari perbuatan
dosa sepanjang hari itu, orang yang melakukan delapan rakaat tercatat sebagai
orang-orang taat dan sukses, orang yang melakukan dua belas rakaat akan
dibuatkan rumah indah didalam surga.
Nah, bagaimana cara melaksanakan sholat dhuha ? Shalat
Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara
Munfarid dengan caranya sebagai berikut
:
§
Niat shalat dhuha
didalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram
§
Membaca doa Iftitah
§
Membaca surat al
Fatihah
§
Membaca satu surat
didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan
rakaat kedua surat Al Lail
§
Ruku’ dan membaca
tasbih tiga kali
§
I’tidal dan membaca
bacaannya
§
Sujud pertama dan
membaca tasbih tiga kali
§
Duduk diantara dua
sujud dan membaca bacaanya
§
Sujud kedua dan membaca
tasbih tiga kali
§
Setelah rakaat pertama
selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir
setelah selesai maka membaca salam dua kali.
§
Membaca do’a setelah sholat
dhuha.
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ
بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ
قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى
السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ
مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا
فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ
آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
“Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Rasulullah SAW sangat mengistimewakan sholat dhuha karena
sholat dhuha mempunya fadilah atau keutamaan yang luarbiasa. Berikut fadilah
dari sholat dhuha.
Pertama,
shalat Dhuha merupakan ekspresi terima kasih kita kepada Allah Swt. atas nikmat
sehat bugarnya setiap sendi dalam tubuh kita. Menurut Rasulullah Saw., setiap
sendi dalam tubuh kita yang jumlahnya 360 ruas setiap harinya harus diberi
sedekah sebagai makanannya
“Pada
setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya orang yang bersangkutan
(pemilik sendi) bersedekah untuk setiap sendinya.” Lalu, para sahabat bertanya,
“Ya Rasulullah Saw., siapa yang sanggup melakukannya?” Rasulullah Saw.
menjelaskan, “Membersihkan kotoran yang ada di masjid atau menyingkirkan
sesuatu (yang dapat mencelakakan orang) dari jalan raya, apabila ia tidak mampu
maka shalat Dhuha dua rakaat dapat menggantikannya.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud)
Kedua,
shalat Dhuha merupakan wahana pengharapan kita akan rahmat dan nikmat Allah
Swt. sepanjang hari yang akan dilalui, entah berupa nikmat fisik maupun materi.
Rasulullah Saw. bersabda, “Allah berfirman, ‘Wahai anak Adam, jangan
sekali-kali engkau malas melakukan shalat empat rakaat pada pagi hari, yaitu
shalat Dhuha, niscaya nanti akan Kucukupi kebutuhanmu hingga sore harinya.’”
(H.R. Al-Hakim dan At-Tabrani)
Lebih
dari itu, momen shalat Dhuha merupakan saat kita mengisi kembali semangat hidup
baru. Kita berharap semoga hari yang akan kita lalui menjadi hari yang lebih
baik dari hari kemarin. Di sinilah ruang kita menanam optimisme hidup. Kita tidak
sendiri menjalani hidup ini. Ada Sang Maharahman yang senantiasa akan menemani
kita dalam menjalani hidup sehari-hari.
Ketiga,
shalat Dhuha sebagai pelindung untuk menangkal siksa api neraka di hari
pembalasan (kiamat) nanti. Hal ini ditegaskan Nabi Saw. dalam haditsnya,
“Barangsiapa melakukan shalat Fajar, kemudian ia tetap duduk di tempat
shalatnya sambil berdzikir hingga matahari terbit dan kemudian ia melaksanakan
shalat Dhuha sebanyak dua rakaat, niscaya Allah Swt. akan mengharamkan api
neraka untuk menyentuh atau membakar tubuhnya.” (H.R. Al-Baihaqi)
Keempat,
bagi orang yang merutinkan shalat Dhuha, niscaya Allah mengganjarnya dengan
balasan surga. Rasulullah Saw. bersabda, “Di dalam surga terdapat pintu yang
bernama Bab Adh-Dhuha (Pintu Dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada yang akan
memanggil, ‘Dimana orang yang senantiasa mengerjakan shalat Dhuha? Ini pintu
kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah.’” (H.R. At-Tabrani)
Kelima,
pahala shalat Dhuha setara dengan pahala ibadah haji dan umrah. “Dari Abu
Umamah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang keluar dari
rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya
seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk
melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan
umrah.’” (Shahih Al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan
bahwa, “Nabi Saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang mengerjakan shalat Fajar (Shubuh)
berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit
matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti
pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.’” (Shahih Al-Jami: 6346)
Keenam,
tercukupinya kebutuhan hidup. Orang yang gemar melaksanakan shalat
Dhuha ikhlas
karena Allah akan tercukupi rezekinya. Hal ini dijelaskan Rasulullah Saw. dalam
hadits qudsi dari Abu Darda. Firman-Nya, “Wahai Anak Adam, rukuklah (shalatlah)
karena aku pada awal siang (shalat Dhuha) empat rakaat, maka aku akan mencukupi
(kebutuhan)mu sampai sore hari.” (H.R. Tirmidzi)
Ketujuh, memperoleh ghanimah (keuntungan) yang besar.
Dikisahkan, Rasulullah mengutus pasukan muslim berperang melawan musuh Allah.
Atas kehendak Allah, peperangan pun dimenangkan dan pasukan tersebut mendapat
harta rampasan yang berlimpah. Orang-orang pun ramai membicarakan singkatnya
peperangan yang dimenangkan dan banyaknya harta rampasan perang yang diperoleh.
Kemudian Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa ada yang lebih utama dan lebih baik
dari mudahnya memperoleh kemenangan dan harta rampasan yang banyak yaitu shalat
Dhuha.
Sampai disini ulasan
tentang “Sholat Dhuha ? Ajaib !!” dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa Allah sang Maha Pencipta langit
dan bumi akan selalu ada ketika kita membutuh-Nya. Marilah kita lebih mendekatkan diri pada-Nya dengan sholat
dhuha sholat beribu manfaat kita bisa mendapatkan ridho-Nya. Sekian sahabat forsa jumpa lagi artikel berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar